Wednesday, November 14, 2012


Peduli  Sampah Menghasilkan
KOMPOS
 




         
Di Perumahan Tirta Asri matahari bersinar cerah. Anton, Ani, Budi, Dita dan Fitri berangkat sekolah. Saat melewati tempat pembuangan sampah, mereka prihatin karena banyak sampah menumpuk hingga menimbulkan bau menyengat.
Saat di sekolah, mereka pelajaran Bahasa Indonesia yang mempelajari materi mengenai sampah. Ternyata kota-kota di Indonesia, setiap harinya banyak menghasilkan sampah terutama di Jakarta.

Keesokan harinya, Budi merayakan ulang tahunnya ke 13 di rumahnya. Ia juga mengundang teman-temanx di sekolah. Setelah acara perayaan selesai, Budi bercerita kepada teman-temannya bahwa ternyata sampah juga bisa dimanfaatkan. Karena teman-temannya ingin tau, Budi menanyakan kepada kakaknya, Mas Susilo yang lebih mengetahui cara memanfaatkan sampah menjadi kompos. Setelah mereka bertemu Mas Susilo, merekapun bertanya dan ingin mempraktekkan langsung cara membuat kompos.
Alat dan bahan yang disiapkan adalah :
1.   Tumpukan sampah
2.   Penyuntik (menggunakan kotoran hewan / pupuk urea)
3.   Air
4.   Kapur
5. Cerobong bambu

Cara membuat kompos :
1.  Mencari tempat yang lembabnya selalu terjaga dari panas sinar matahari,  sssbisa dengan dibuatkan atap peneduh.
2.  Menyediakan dua lubang ukuran panjang 2meter, lebar 1 meter, dan dalam xxx0,4 meter.
3.  Memotong sampah menjadi pendek-pendek.
4.  Sampah yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam satu lubang lalu diperciki xxiair.
5.  Menaburkan penyuntik diatas tumpukan sampah tadi.
6.  Menaburkan bubuk kapur.
7.  Itu tadi lapisan pertama, buat lagi lapisan selanjutnya dengan komposisi sssyang sama dan jangan sampai tinggi melebihi 1,5 meter.
8.  Setelah selesai, lapisan sampah tadi ditutupi plastik.
9.  Tancapkan potongan bumbu yang diberi rongga supaya udara bisa masuk ke lapisan sampah.
Setelah pembuatan selesai, harus melakukan pembalikan ke lubang yang satunya. Pembalikan dilakukan sekali dalam seminggu. Saat pembalikan jangan lupa  langkah terakhir bambu ditancapkan sebagai ruang masuknya udara.
Sebulan berlalu, tumpukan sampah yang dibuat Budi dan teman–temannya telah menjadi kompos. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi adalah, bewarna cokelat karena telah tadi telah berwujud tanah, volumnya menjadi 1/3, dan tidak menimbulkan bau busuk.
Untuk menyimpan, harus dibungkus rapat (bisa  dibungkus karung) atau disimpan di tempat teduh supaya tidak terkena sinar matahari dang tergenang air.
Kompos bisa digunakan untuk pupuk dasar. Dan penggunaannya dapat digunakan untuk tanaman berumur pendek dan tanaman berumur panjang.
Budi membuat karya tulis tentang kompos yang telah dibuat bersama teman-temannya, dan mengirimkan karyanya ke koran. Seminggu berlalu, karya tulisan Budi termuat dalam koran, seluruh warga di perumahan itu membaca tulisan Budi. Warga pun bangga terhadap Budi dan juga memberi selamat. Namun Budi tidak sombong, ia tetap menjadi anak yang baik, pandai, dan senang bermain bersama teman-temannya.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More