Galau menjadi sebuah kata yang sangat popular remaja ini. Galau sendiri
menggambarkan sebuah kondisi seseorang dimana sedang ditimpa rasa kegelisahan,
kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
galau diartikan sebagai “kacau tidak keruan (berpikir).” Dengan semakin populernya situs jejaring
sosial, malah dijadikan banyak orang sebagai tempat pelampiasan galaunya. Namun
benarkah dengan cara seperti itu, kondisi tersebut akan teratasi?
Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita mengetahui bagaimana cara
terbaik untuk mengatasi saat kondisi "Galau".
1. Bertawakal
2. Bersabar
3. Berteguh Hati
4. Jangan bersedih
5. Mengadu kepada Allah
6. Berdoa
1. Berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala
Kita sangat dituntut untuk memiliki semangat bekerja keras, namun apapun
hasilnya harus diserahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana telah
berfirman Allah Subhanahu Wata’ala
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.“ (QS: al Insyirah: 7-8).
Dengan berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, kita akan melakukan apapun
dengan ketenangan dan kenyamanan bathin karena ada jaminan Allah Subhanahu
Wata’ala yang senantiasa memelihara ciptaan-Nya.
2. Bersabar
karena Allah Subhanahu Wata’ala.
Bersabar disini bukan berarti
menunggu dan pasrah begitu saja, sabar dalam artian menerima takdir Allah
Subhanahu Wata’ala sebagai yang terbaik dan senantiasa mempersiapkan diri untuk
melakukan yang terbaik pula. Allah Subhanahu Wata’ala menegaskan di dalam
Al-Qur’an surat Ali Imran ayat ke 200:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, supaya
kamu beruntung.”
3. Berteguh
hati dan fikiran.
Flash-back terkait makna ‘galau’ jika dipahami keresahan hati, maka kita
sebagai umat Islam harus memiliki keteguhan hati dan fikiran bahwa Allah
Subhanahu Wata’ala telah mengatur semesta alam ini. Jadi, tidak ada lagi
kebimbangan mau jadi apa dan kemana masa depan kita, yang penting lakukanlah
apa yang terbaik yang dapat dilakukan. Berikut Allah Subhanahu Wata’ala
berfirman:
وَقُلِ
اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah
kamu, maka Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah Subhanahu
Wata’ala) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105)
4. Sedih
dilarang Allah Subhanahu Wata’ala
Sebagai umat Islam, kita harus merasa beruntung dalam berbagai hal
kehidupan. Karena Islam telah merangkum aturan hidup manusia hingga akhir
zaman, dan tidak sepatutnya seorang hamba Allah Subhanahu Wata’ala bersedih
kecuali sedih karena dosanya. Allah Subhanahu Wata’ala memotivasi kita dalam
firman-Nya; لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala bersama
kami.” (QS. At Taubah: 40)
5. Menghadap
Allah Subhanahu Wata’ala.
Adukanlah semua permasalahan
kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena pasti Allah Subhanahu Wata’ala mempunyai
semua solusinya. Sangat wajar jika kita menemui masalah dalam menjalani
kehidupan ini, namun jangan pernah mundur atau takluk pada permaslahan itu.
Allah Subhanahu Wata’ala sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca
setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari: يَّاكَ
نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya kepada-Mulah
kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan.” (QS. Al
Fatihah 5).
6. DOA DOA
6. DOA DOA
Saat merasa Sumpek Baca:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ
الظَّالِمِينَ
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim.”
Ketika datang rasa takut, membaca:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيل
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung.”
(Qs. Ali Imran : 173).
(Qs. Ali Imran : 173).
Jika sedang merasa sedih, ucapkan:
وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
melihat akan hamba-hamba-Nya.”
Sumber : Hidayatullah.com
2 komentar:
Ouww jadi dilarang sedih..
I INVITE YOU :
http://ciintasejatiilahi.blogspot.com/2012/10/ayooo-semanagat-amal.html
Hofas aftahu al an
Post a Comment