Saturday, October 20, 2012

MUEZZA, Kucing Kesayangan Rosulullah



Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhuk menggunakan air bekas minum kucing kerana dianggap suci.
Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi julukan Abu huruyrah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya."
Hadis Kabsyah binti Ka'b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, "Perhatikanlah." Abu Qatadah berkata, "Apakah kamu heran?" Ia menjawab, "Ya." Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan)," (HR At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, "Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana." Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, "Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis."
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagiian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, "Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling." Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Sumber : http://ramadhaniricky.blogspot.com




0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More